Social Icons

Pages

Senin, 31 Maret 2008

Baiknya keislaman seseorang

Tinggalkan apa yang meragukan

Allah SWT hanya menerima yang baik

Jauhi apa yang dilarang, kerjakan apa yang diperintah

Tugas Rasulullah SAW

Agama adalah Nasehat

Halal, haram dan syubhat

Hadist tentang Bid'ah

Kejadian dan amal manusia

Rukun Islam

Islam, iman, ihsan dan kiamat

Niat

Ummu Salamah

Istri - istri Rasulullah SAW


Ummu Salamah r.a


Lembaran sejarah hijrah Ummat Islam ke Madinah, barangkali
tidak bisa melupakan torehan tinta seorang ibu dengan putrinya yang masih balita.


Keduanya, hanya dengan mengendarai unta dan tidak ada seorang
lelakipun yang menemaninya, meski kemudian ditengah jalan ada orang yang iba
dan kemudian mengantarnya, berani menembus kegelapan malam, melewati teriknya
siang dan melawan ganasnya padang sahara, mengarungi perjalanan yang amat panjang
dan melelahkan, kurang lebih 400 km. Dialah Salamah dan ibunya, Hindun bin Abi
Umayyah atau sejarah lebih sering menyebutnya dengan Ummu Salamah.


Ummu Salamah adalah putri dari pemuka kaum kaya dibani Mughirah,
Abi Umayyah. Parasnya jelita dan ia adalah seorang yang cerdas. Setelah menginjak
usia remaja ia dinikahkan dengan Abdullah bin Abdul Asad Al-Makhzumi. Lalu keduanya
berkat hidayah Allah SWT menyatakan keislamannya.


Ketika kaum Muslimin berhijrah keMadinah, keduanya ikut pula
didalamnya, meski tidak dalam waktu yang bersamaan. Abdullah (Abu Salamah) berangkat
terlebih dahulu, setelah itu Ummu Salamah menyusul seorang diri dengan anaknya.
Lalu mulailah mereka berdua menjalani kehidupannya bersama anak-anaknya dikota
Madinah tercinta.


Tapi tak lama kemudian Abu Salamah akibat luka yang dideritanya
semenjak perang Uhud meninggal dunia. Akhirnya Ummu Salamahpun seorang diri
mengasuh dan mendidik anak-anaknya.Kemudian datanglah Abu Bakar r.a untuk melamarnya,
juga Umar bin Khattab r.a. Namun dengan lemah lembut kedua lamaran tersebut
ia kembalikan.


Setelah itu datang pula utusan Rasulullah SAW untuk meminangnya.
Ummu Salamahpun menolaknya dengan berbagai pertimbangan. Namun setelah mendapat
penjelasan dari Rasulullah SAW akhirnya ia menerima lamaran tersebut.


Diantara para istri Rasulullah SAW, Ummu Salamah adalah istri
yang tertua. Dan untuk menghormatinya, Rasulullah SAW sebagaimana kebiasaannya
sehabis sholat Ashar, beliau mengunjungi istri-istrinya maka beliau memulainya
dengan Ummu Salamah r.a dan mengakhirinya dengan Aisyah r.a


Ummu Salamah wafat pada usia 84 th, bulan Dzul-Qo`dah,tahun
59 Hijrah atau 62 Hijrah dan dikebumikan diBaqi`. Wallahu a`lam bish-Showab.


( Diolah dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi;Min `Alamin Nisa;M.Quthb,dll)

Aisyah Binti Abu Bakar

Istri - istri Rasulullah SAW


Aisyah binti Abu Bakar r.a


Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan
Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW,
Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana
diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, " Jibril datang
membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.'
Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." Dialah yang menjadi sebab atas
turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari
fitnah orang-orang munafik.


Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi
Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah
SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan
bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya.


Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada
Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah,
" Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku
dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.'
Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,'
Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana."


Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang,
terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau
mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu.
Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat,
sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap
di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya
Aisyah r.a.


Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500
dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar
itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya
wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami
oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas
bin Malik dikatakan, " Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah
cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a."


Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan "Bahwa ada seseorang
yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,'
Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW."
Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat
besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan
ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah SWT, dia adalah manusia
yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)'.


Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat
memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya
untuk Aisyah.


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan
sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai
beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah
satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk
Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya
untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini
Aisyah berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat
dipangkuanku."


Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya
merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga
akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau
meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh
ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata,
"Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga
orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu
Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu."
Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.


Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan
pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar,
penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah
semata-mata untuk taat kepada Allah SWT.


Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala
penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri
Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan
harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata,
"Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami para nabi tidak meninggalkan
harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah."


Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita
yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah
binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan
kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya
dengan kerudung yang tebal.


Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas
dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan
Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah
pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan
sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita
yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan
dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu
Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.


Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat
pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan
di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian
sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan
shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam
rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda
Rasul, "Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji
kurma." (HR. Ahmad )


Dikutip dari:


Amru Yusuf / Istri Rasulullah, contoh dan teladan.

4 PERKARA SEBELUM TIDUR

4 PERKARA SEBELUM TIDUR

( Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

Bertanya Aisyah : “Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”

Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.

Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.

Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”

BILA ORANG LAIN BERBUAT KESALAHAN

BILA ORANG LAIN BERBUAT KESALAHAN

KH. Abdullah Gymnastiar


Orang yang pasti tidak nyaman dalam keluarga, orang yang pasti
tidak tentram dalam bertetangga, orang yang pasti tidak nikmat dalam bekerja
adalah orang-orang yang paling busuk hatinya. Yakinlah, bahwa semakin hati penuh
kesombongan, semakin hati suka pamer, riya', penuh kedengkian, akan habislah
seluruh waktu produktif kita hanya untuk meladeni kebusukan hati ini. Dan sungguh
sangat berbahagia bagi orang-orang yang berhati bersih, lapang, jernih dan lurus,
karena memang suasana hidup tergantung suasana hati. Di dalam penjara bagi orang
berhati lapang tidak jadi masalah. Sebaliknya, hidup di tanah lapang tapi jikalau
hatinya terpenjara, tetap akan jadi masalah.


Salah satu yang harus dilakukan agar seseorang trampil bening
hati adalah kemampuan menyikapi ketika orang lain berbuat salah. Sebab, istri
kita akan berbuat salah, anak kita akan berbuat salah, tetangga akan berbuat
salah, teman kantor kita akan berbuat salah. atasan di kantor akan berbuat salah--karena
memang mereka bukan malaikat. Namun sebenarnya yang jadi masalah bukan hanya
kesalahannya, yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi kesalahan orang
lain.


Sebetulnya sederhana sekali tekniknya, tehniknya adalah tanya
pada diri, apa sih yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada diri kita
ketika kita berbuat salah?! Kita sangat berharap agar orang lain bisa memberitahu
kesalahan kita dengan cara bijaksana. Kita berharap agar orang lain bisa bersikap
santun dalam menyikapi kesalahan kita. Kita sangat tidak ingin orang lain marah
besar atau bahkan mempermalukan kita kita didepan umum. Kalaupun hukuman dijatuhkan,
kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika. Kita ingin
diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa
berubah. Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika
orang lain berbuat salah, kita malah mencaci-maki, menghina, memvonis, memarahi,
bahkan tidak jarang kita mendzolimi..??!!


Ah Sahabat, seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah,
apalagi posisi kita sebagai seorang pemimpin, maka yang harus kita lakukan adalah
denganbersikap sabar pangkat tiga. Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita
jadi pemimpin, dalam skala apapun kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa?
Karena yang dipimpin kualitas pribadinya belum tentu sesuai dengan yang memimpin.
Maka, seorang pemimpin yang tidak siap dikecewakan dia tidak akan siap memimpin.


Oleh karena itu, andaikata ada orang melakukan kesalahan, maka
sikap mental kita, pertama, kita harus tanya apakah orang yang berbuat salah
ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah? Karena ada orang yang berbuat salah
dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan. Contoh yang sederhana,
ada seorang wanita dari desa yang dibawa kekota untuk bekerja sebagai pembantu
rumah tangga. Ketika hari-hari pertama bekerja, dia sama sekali tidak merasa
bersalah ketika kran-kran air dikamar mandi, toilet, wastafel tidak dimatikan
sehingga meluber terbuang percuma, mengapa? Karena didesanya pancuran air untuk
mandi tidak ada yang pakai kran, didesanya juga tidak ada kewajiban membayar
biaya pemakaian air ke PDAM, sebab di desanya air masih begitu melimpah ruah.
Tata nilai yang berbeda membuat pandangan akan suatu kesalahan pun berbeda.
Jadi, kalau ada orang yang berbuat salah, tanya dululah, dia tahu tidak bahwa
ini suatu kesalahan.


Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi
tahu, bukannya malah memarahi, memaki dan bahkan mendzalimi. Bagaimana mungkin
kita memarahi orang yang belum tahu bahwa dirinya salah, seperti halnya, bagaimana
mungkin kita memarahi perilaku anak kecil yang belum tahu tata nilai perilaku
orang dewasa seumur kita? Misal, dirumah ada pembantu yang umurnya baru 24 tahun,
sedangkan kita umurnya 48 tahun, hampir separuhnya. Bagaimana mungkin kita menginginkan
orang lain sekualitas kita, sama kemampuannya dengan kita, sedangkan kita berbuat
begini saja sudah rentang ilmu begitu panjang yang kita pelajari, sudah rentang
pengalaman begitu panjang yang kita lalui.


Sebuah pengalaman, dulu ketika pulang sehabis diopname beberapa
hari dirumah sakit karena diuji sakit. Saat tiba dirumah, ada kabar tidak enak,
yaitu omzet toko milik pesantren menurun drastis! Meledaklah kemarahan,"Kenapa
ini santri bekerja kok nggak sungguh-sungguh? Lihat akibatnya, kita jadi rugi!
Pimpinan sakit harusnya berjuang mati-matian!". Tapi, alhamdulillah, istri
mengingatkan,"Sekarang ini Aa umurnya 32 tahun, santri yang jaga umurnya
18 tahun. Bedanya saja 14 tahun, bagaimana mungkin kita mengharapkan orang lain
melakukan seperti apa yang mampu kita lakukan saat ini sementara dia ilmunya,
kemampuannya dan juga pengalamannya masih terbatas?! Mungkin dia sudah melakukan
yang terbaik untuk seusianya. Bandingkan dengan kita pada usia yang sama, bisa
jadi ketika kita berumur 18 tahun, mungkin jangankan kita mampu untuk jaga toko".
Subhanallah, pertolongan Alloh datang dari mana saja. Oleh karena itu, kalau
melihat orang lain berbuat salah, lihat dululah, apakah dia ini tahu atau tidak
bahwa yang dilakukannya ini suatu kesalahan. Kalau toh dia belum tahu bukannya
malah dimarahi, tapi diberi tahu kesalahannya,"De, ini salah harusnya begini".
Maka tahap pertama adalah memberitahu orang yang berbuat salah dari tidak tahu
kesalahannya menjadi tahu dimana letak kesalahannya dirinya. Selalu kita bantu
orang lain mengetahui kesalahannya.


Tahap kedua, kita bantu orang tersebut mengetahui jalan keluarnya,
karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tpai dia tidak tahu harus bagaimana
menyelesaikannya? Maka, posisi kita adalah membantu orang yang berbuat salah
mengetahu jalan keluarnya. Hal yang menarik, ketika dulu zaman pesantren masih
berupa kost-kostan mahasiswa, muncul suatu masalah di kamar yang paling pojok
yang dihuni seorang santri mahasiswi, yaitu seringnya bocor ketika hujan turun,
"Wah, ini masalah nih, tiap hujan kok bocor lagi, bocor lagi". Dia
tahu ini masalah, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Kita harus
bantu, tapi bantuan kita yang paling bagus adalah bukan menyelesaikan masalah,
tapi membantu dia supaya bisa menyelesaikan masalah, namun kelemahan bantuan
ini yaitu ketika kita membantu orang dan kita menyelesaikannya, ujungnya orang
ini akan nyantel terus, ia akan punya ketergantungan kepada kita, dan yang lebih
berbahaya lagi kita akan membunuh kreatifitasnya dalam menyelesaikan suatu masalah.
Bantuan yang terbaik adalah memberikan masukan bagaimana cara memperbaiki kesalahan.


Dan tahap ketiga adalah membantu orang yang berbuat salah agar
tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya. Ini lebih menyelesaikan
masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, karena apa? Karena
anak kita adalah bagian dari diri kita, istri kita adalah bagian dari keluarga
kita, saudara-saudara kita adalah bagian dari khazanah kebersamaan kita, kenapa
kita harus penuh kebencian, kedengkian, menebar kejelekan, ngomongin kejelekan,
apalagi dengan ditambah-tambah, dibeberkan aib-aibnya, bagaimana ini? Lalu apa
yang berharga pada diri kita? Padahal, justru kalau kita melihat orang lain
salah, maka posisi kita adalah ikut membantu memperbaiki kesalahannya.


Nah sahabat, selalulah yang kita lakukan adalah berusaha membantu
agar orang yang berbuat salah mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Membantu orang yang berbuat salah mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah
suatu kesalahan. Membantu orang yang berbuat salah agar ia tahu bagaimana cara
memperbaiki kesalahannya. Dan membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat
dalam memperbaiki kesalahan dirinya.


Melihat orang yang belum shalat, justru harus kita bantu dengan
mengingatkan dia tentang pentingnya shalat, membantu mengajarinya tata cara
shalat yang benar, membantu dengan mengajaknya supaya dia tetap bersemangat
untuk melaksanakan shalat secara istiqomah. Lihat pemabuk, justru harus kita
bantu supaya pemabuk itu mengenal bahayanya mabuk, membantu mengenal bagaimana
cara menghentikan aktivitas mabuk. Artinya, selalulah posisikan diri kita dalam
posisi siap membantu. Walhasil, orang-orang yang pola pikirnya selalu rindu
untuk membantu memperbaiki kesalahan orang lain, dia tidak akan pernah benci
kepada siapapun. Tentu saja ini lebih baik, dibanding orang yang hanya bisa
meremehkan, mencela, menghina, dan mencaci. Padahal orang lain berbuat kesalahan,
dan kita pun sebenarnya gudang kesalahan.

Kamis, 27 Maret 2008

Kesehatan menurut pandangan Islam

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

Bersambung.........

Rabu, 26 Maret 2008

Hot News

FKMKI Techno School
Materi :
Design Grafis
Image Editing
Video Editing
Animation Design
Web Design
Technical Meeting :
Sabtu, 5 April 2008 pukul 14.15 wita di Masjid Al-Afiah FK Unhas. Peserta yang sudah mendaftar sebelumnya wajib hadir.
Cara Mendaftar :
Ketik "FKMKI Nama Fakultas Jurusan Angkatan No.Tlp"
kirim ke:
untuk cowok/ikhwa : 081355352097
untuk cewek/akhwat : 085299813013
waktu pendaftaran:
25 maret - 5 April 2008
Start Training
Ahad, 13 April 2008
Kontribusi:
Rp. 5.000,-/ materi
Contact Person:
Edi Elektro 04 : 081355352097
Indah FKM 05 : 085299813013
FKMKI Techno School Khusus untuk Mahasiswa Muslim angkatan 2006 dan 2007 Universitas Hasanuddin


Blog FKMKI Unhas sekarang juga bisa diakses melalui http://fkmki.co.nr

Profil FKMKI

Selasa, 25 Maret 2008

Sebuah renungan untuk

Indahnya alam mengiringi tiap desah napas yang keluar dari paru. tinggal lagi diri kita yang meniti apakah akan kita manfaatkan atau tidak. semuanya akan kita temuia sebagai balasan untuk kita nkmati di alam yang sudah pasti, Akhirat.

terserah pada diri kita pilih kesulitan atau kebahagiaan di surga?

Zmgt Akhi n Ukhthi, taujih untuk kita semua

Hidup di tengah-tengah belantara politik Indonesia ternyata tidak mudah. Apalagi jika niat ingsun ingin berdakwah meninggikan kalimat Allah. Berbagai macam jebakan, tipu daya, beserta fitnah-fitnah lain akan muncul di detik pertama ketika seseorang, atau suatu institusi memutuskan untuk memasuki dunia politik. Ambillah kalimat sederhana : "Partai Politik, bagaimanapun bentuknya tetap saja berorentasi pada kekuasaan semata". Kalimat ini jika ditujukan pada seseorang yang memang haus kekuasaan tentu akan memancing emosi, karena motivasi aslinya terbongkar. Letupan emosi juga sangat mungkin terjadi jika kalimat tersebut ditujukan pada orang-orang berjuang dengan tulus dengan wasilah partai politik karena kepeduliannya atas nasib bangsa. Wajar saja, dia berjuang habis, mengorbankan waktu, tenaga, harta, bahkan mungkin mempertaruhkan nyawa namun dianggap sama sebagai penjahat politik yang haus kekuasaan.
Cayyo n tetap berjuang demi dakwah ini
Dakwah tidak membutuhkan kita tapi kita yang butuh dakwah!!!!
Keep mujahid n istiqomah
AllahuAkbar !!!!!

Rabu, 19 Maret 2008

Isak tangis saudaraku di Palestina

Suasana mencekam melanda bumi palestina.Kala itu terdengar suara rudal menggelegar dimana-mana memekikkan telinga.Ratusan ribu serdadu zionis Israel beratributkan senjata teknologi mutakhir melancarkan aksi-aksi kekejaman manusia biadab.Korban-korban berjatuhan,terdengar suara isak tangis yang tidak dapat terbahasakan lagi.Tangisan pilu diiringi raungan suara anak-anak yang tak berdosa,"ummi.....,ummi....begitu tutur yang keluar dari mulut kecilnya.Ketika aku berjalan menapak puing-puing reruntuhan bangunan,nuansa mencekam merasuk melalui seluruh pori-pori tubuhku.Mataku tak kuasa memandang mayat saudara-saudaraku terhampar berserakan dimana-mana yang turut mendeskripsikan kegerian yang aku rasakan.Tak ayal hembusan angin pun turut menyapaku dan seolah berkata,"wahai pemuda,lihatlah realitas disekelilingmu itu!!!!!!!!!!! apakah engkau telah berubah menjadi batu gunung yang tidak bergeming hingga Sang Khalik membinasakan dunia ini?.Lihatlah bagaimana kejamnya tentara zionis menghancurleburkan dan merenggut nyawa saudaramu sesama muslim.Hendaknya hal ini kau renungkan wahai saudaraku!!!!!!!!!!!!!!!!!!.Kontemplasi merupakan cikal bakal untuk mengadakan perubahan.Perubahan itu tidak harus dilakukan secara serta merta,sim sala bim langsung berubah,kun fayakun langsung jadi.Semua itu memerlukan proses yang sangat panjang.Lakukanlah sebuah perubahan yang sangat essensial,yaitu terlebih dahulu kepada diri kalian sendiri,dan bisa kamu lanjutkan kepada saudara-saudara kita.AlllahuuuuuuAkbaaaaarrrrrrr......................tulisanku

Khusus Ibu Muslimah


Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.

Selanjutnya, saya tulis beberapa baris berikut ini untuk setiap ibu yang telah rela menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabinya, Saya menulisnya dari hati seorang anak yang saat-saat ini sedang merenungi firman Allah:

“Dan Robbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “wahai Robbku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’: 23-24)

“Dan Kami perintakan kepada manusua (agar berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kedua ibu bapakmu.” (Luqman:14)

Saya menulis baris-baris ini kepada orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku.

Dari Abu Hurairah t. berkata: seseorang datang kepada Rasulullah e. dan bertanya : “wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? Beliau menjawab : Ibumu. “tanyanya lagi : “kemudian siapa? Beliau menjawab : ‘Ibumu. ‘tanyanya lagi : ‘kemudian siapa? “Beliau menjawab : ‘Ibumu” kemudian tanyanya lagi : “kemudian siapa? Beliau mejawab : Bapakmu.” (muttafaq alaih).

Wahai ibuku, bagaimanakah saya harus mengungkapkan perasaan yang terpendam dalam hati ini? Tak ada ungkapan yang lebih benar, yang saya dapatkan, kecuali firman Allah swt:

“Katakanlah: ‘wahai Robbku, kasihilah mereka berdua, sebagimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’:24).

Wahai ibuku, jadilah – semoga Alah memberi petunjuk – seorang yang mu’minah, yang beriman kepada Allah dan para RasulNya. Jadilah seorang yang rela menjadikan Allah sebagai Robbya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad e sebagai Nabi dan Rasulnya.


Dari Al-Abbas bin Abdul Muttalib r.a. bahwa Nabi e. pernah bersabda:

“Telah merasakan nikmatnya iman, orang yang rela menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagi agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (riwayat Muslim).

Wahai ibuku, hendaklah ibu mempersiapkan diri dengan bekal taqwa kepada Allah s.w.t.

Allah swt. berfirman: “Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (al-Baqarah:197).

Perhatikanlah Allah setiap saat, baik ibu dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan.

Allah berfirman: “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” (Ali Imran:5).

Wahai ibuku, sinarilah seluruh kehidupan ibu dengan sinar Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah e karena di dalam keduanya terdapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan hindarilah wahai ibuku, dari perbuatan yang mengikuti hawa nafsu, karena Allah swt. Berfirman : “Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Robbnya sama dengan orang yang (telah dijadikan oleh syetan) memandang perbuatannya yang buruk itu sebagai perbuatan baik dan mengikuti hawa nafsunya.” (Muhammad:14).

Hendaklah akhlak ibu adalah Alqur’an. Dari Aisyah r.a. berkata: “Akhlak Nabi adalah alqur’an”.

Wahai ibuku, jadilah suri tauladan yang baik untuk anak-anak ibu, dan berhati-hatilah jangan sampai mereka melihat ibu melakukan perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah dan RasulNya karena anak-anak biasanya banyak terpengaruh oleh ibunya.

Wahai ibuku, jadilah ibu sebagai isteri shalehah yang paling nikmat bagi sang suami, agar anak-anak ibu dapat terdidik dengan pertolongan Allah dalam suatu rumah yang penuh kebahagiaan suami isteri.

Wahai ibuku, saya wasiatkan – semoga Allah menjaga ibu dari segala kejahatan dan kejelekan- agar ibu memperhatikan kuncup-kuncup mekar dari anak-anak ibu dengan pendidikan Islam, karena mereka merupakan amanat dan tanggung jawab yang besar bagi ibu, maka peliharalah mereka dan berilah hak pembinaan mereka.

Allah swt. berfirman: “Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya.” (Al-Mu’minun:8).

Rasulullah saw bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya.” (muttafaq alaih).

Wahai ibuku, hendaklah rumah ibu merupakan contoh yang ideal dan benar bagi rumah keluarga muslim, tidak terlihat di dalamya suatu yang diharamkan dan tidak pula terdengar suatu kemungkaran, sehingga anak-anak- dapat tumbuh dengan penuh keimanan, mempunyai akhlak yang baik, dan jauh dari setiap tingkah laku yang tidak baik.

Wahai ibuku, jadilah ibu –semoga Allah memberi taufiq kepada ibu untuk setiap kebaikan- sebagai isteri yang dapat bekerja sama dengan suami ibu dalam memahami problematika dan kesulitan yang dihadapi anak-anak, dan bersama-sama mencarikan upaya penyelesaiannya dengan cara yang benar. Hendaknya ibu bersama bapak mempunyai peranan yang besar dalam memilihkan teman-teman yang baik untuk mereka, dan menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik. Perhatikan penjagaan mereka, agar terjauhkan dari sarana yang merusak akhlak mereka, kerena kita sekarang berada pada zaman yang penuh dengan penganjur kerusakan, baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin. Perhatikan sungguh-sungguh perkawinan putera-puteri ibu bapak pada masa lebih awal dan bantulah mereka, karena perkawinan itu akan lebih menjaga mata dan keselamatan seksual mereka, dimana Rasulullah saw. telah menunjukkan hal ltu.

Wahai ibuku, peliharalah shalat lima waktu pada waktunya masing-masing terutama shalat fajar, Allah swt. berfirman:

“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa’:103).

Usahakan untuk selalu khusyu’ dalam shalat. Allah swt. berfirman: “Sesunguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Al-Mu’minun: 1-2).

Dan dengan itu, ibu menjadi suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu.

Wahai ibuku, jadilah suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu dalam keteguhan memakai pakaian hijab syar’i yang sempurna, terutama tutup wajah. Hal itu sebagai ketaatan kita pada perintah Sang Pencipta langit dan bumi dalam firmanNya:

“Hai Nabi, katakanlah kepada para isterimu, puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min, agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak digangu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab:59).

Wahai ibuku, handaknya rasa malu merupakan akhlak yang ibu miliki, karena demi Allah malu itu termasuk bagian dari iman.

Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah e. pernah melewati seorang dari kaum Anshar yang sedang menasehati saudaranya tentang rasa malu, kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Biarkan dia, karena sesungguhnya malu itu termasuk bagian dari iman.” (Muttafaq alaih).


Wahai ibuku, hendaknya do’a kepada Allah merupakan senjata bagi ibu dalam mengarungi kehidupan ini, dan bergembiralah dengan akan datangnya kebaikan, karena Robb telah menjanjikan kita dengan firmannya:

“Dan tuhamu berfirman: ‘berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.” (Al-Mu’min: 60).

Dari An-Nu’man bin Basyir dari Nabi bersabda:

“Do’a adalah ibadah.” (riwayat Abu Daud, dan Tirmizi, dan katanya: hadist hasan shahih).

Kepada Allah aku memohon agar menjaga ibu dengan penjagaanNya, memelihara ibu dengan pemeliharaanNya, membahagiakan ibu di dunia dan akhirat, dan mengumpulkan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat di dalam surgaNya yang ni’mat. Sesungguhnya Robbku Maha Dekat, Maha Mengabulkan dan Mendengarkan do’a....

Salam Redaksi FKMKI

Assalamu alaikum, saudaraku. semoga rahmat dan karunia Allah SWT selalu tercurahkan untuk kita semua. Blog FKMKI Unhas ini baru dua bulan terbentuk, dan selama itu belum ada yang bisa saya posting. Beberapa tulisan yang ada di Blog ini sebagian hanya kami copy dari artikel orang lain yang ada di Internet. Mudah-mudahan kedepan kami bisa membuat artikel yang lebih variatif dan bermutu.
Tahap pengembangan selanjutnya untuk Blog FKMKI Unhas adalah merubah tempelate (tampilan) dengan yang lebih keren. Insya Allah nanti kami akan mengganti tampilannya dengan tampilan "Made in FKMKI". pastinya lebih keren dan tidak ada duanya.
Selain itu juga akan dibuatkan fasilitas Read More (baca selengkapnya) agar tulisan yang termuat di Blog terlihat lebih ringkas.
Jika ada saran, kritik, maupun pesan silahkan kirimkan ke Email :
terima kasih atas perhatian anda.
Assalamu alaikum
Ketua Tim Redaksi
Muhammad Ghazali

Etika Menjenguk Orang Sakit

Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya.
Hendaknya mendekat kepada si sakit dan menanyakan keadaan dan penyakit yang dirasakannya, seperti mengatakan Bagaimana keadaanmu?. Sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam.
Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Alloh, selamat dan disehatkan. Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu telah meriwayat-kan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam apabila beliau menjenguk orang sakit, ia mengucapkan: "Tidak apa-apa. Sehat (bersih) insya Allah". (HR. Al-Bukhari). Dan berdo`a tiga kali sebagai-mana dilakukan oleh Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam.
Mengusap si sakit dengan tangan kanannya, dan berdo`a:
Hilangkanlah kesengsaraan (penyakitnya) wahai Tuhan bagi manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. (Muttafaq'alaih).
Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan jangan mengatakan "tidak akan cepat sembuh", dan hendaknya tidak mengharapkan kematiannya sekalipun penyakitnya sudah kronis.
Hendaknya mentalkinkan kalimat Syahadat bila ajalnya akan tiba, memejamkan kedua matanya dan mendo`akan-nya. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "Talkinlah orang yang akan meninggal di antara kamu La ilaha illAllah". (HR. Muslim).
Untuk orang yang sakit:
Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak membutuhkan ketaatannya.
Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.
Memperbanyak zikir kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan beristighfar (minta ampun).
Mengharap pahala dari Alloh dari musibah (penyakit) yang dideritanya, karena dengan demikian ia pasti diberi pahala. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apa saja yang menimpa seorang mu'min baik berupa kesedihan, kesusahan, keletihan dan penyakit, hingga duri yang menusuknya, melainkan Alloh meninggikan karenanya satu derajat baginya dan mengampuni kesalahannya karenanya". (Muttafaq'alaih).
Berserah diri dan tawakkal kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berkeyakinan bahwa kesembuhan itu dari Alloh, dengan tidak melupakan usaha-usaha syar`i untuk kesembuhan-nya, seperti berobat dari penyakitnya.
(Sumber: Kitab “Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari” By : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan)

Sikap Seorang Muslim Terkadap Sumber Hukum Yang Pertama : Al-Qur'an

Sikap Seorang Muslim Terkadap Sumber Hukum Yang Pertama : Al-Qur'an

Sesungguhnya sikap seorang muslim terhadap Al-Quran sudah sangat jelas, tidak mengandung suatu keraguan, dan tidak diperselisihkan lagi

Sikap Tunduk dan Patuh


Sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang muslim terhadap ajaran yang dibawa oleh Al-Quran ialah sikap tunduk dan patuh. Baik ajaran yang berkaitan dengan aqidah, ibadah, akhlaq maupun muamalat. Al-Qur'an tidak pernah membeda-bedakan antara pelbagai persoalan tersebut. Semuanya tercakup dalam firman Allah yang menunjukan kepada jalan yang paling terang, dan yang mengarahkan kepada jalan yang terang serta memberikan pertingatan dari segala kesesatan dan penyimpangan.

Perintah, larangan, arahan dan petunjuk Allah harus diterima dengan hati rela. Begitulah keimanan yang menganggap bahwa allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabi dan rasul-Nya. Jika tidak, maka orang muslim itu hendaknya meninjau kembali keimanan yang ada pada dirinya.

Adapun bagi orang yang berada di atas bukti yang nyata dari Tuhannya, berikut ajaran agamanya, maka tidak ada alasan lain bagi pikirannya untuk merasa bimbang, hatinya merasa ragu, lidahnya kelu dan gagap, dan berpatah semangat dalam menghadapi hukum, prinsip, nilai, dan pengarahan yang diberikan Al-qur'an.

Terkandungnya ajaran-ajaran tersebut di dalam Al-Qur'an menunjukkan kepada kita betapa sempurna sumbernya. Kita mesti berjuang dan meluangkan waktu untuk mengkaji ketetapan penisbatan ajaran itu kepadanya., setelah kita yakin betul mengenai ke-mutawatir-an Al-Qur'an yang tidak dimiliki oleh kitab agama sebelumnya. Sesungguhnya Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad saw, yang selalu dijaga di dalam hati manusia, dibaca oleh lidah, tertulis di dalam mushaf, dan yang selalu dibentengi dengan kemuliaan. Allah berfirman :

"Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji". (Fushshilat : 42)

_

Disamping itu, dalil akal pasti juga menetapkan bahwa Al-Qur'an berasal dari sisi Allah. Sesungguhnya ia merupakan tanda kekuasaan Allah yang sangat besar yang diberikan kepada Muhammad. Ia adalah mu'jizat yang sangat agung dan abadi sepanjang masa, karena sesungguhnya umat Muhammad akan tetap ada hingga datangnya hari qiamat, sebab merka adalah umat yang terakhir dan rasul mereka adalah rasul sekaligus nabi yang paling terakhir, sehingga layaklah kitab suci mereka sebagai kitab suci paling akhir yang diturunkan oleh Tuhan.

_

penulis : Yusuf Qardhawi

Tips Imam Syafi'i

Empat perkara yang memperkuat badan:
1. makan daging
2. memakai haruman
3. rajin mandi
4. memakai pakaian dari kapas
_
Empat perkara melemahkan badan:
1. banyak berkelamin (bersetubuh)
2. selalu cemas
3. banyak minum air ketika makan
4. banyak makan bahan yang masam
_
Empat perkara mempertajam mata:
1. duduk mengadap kiblat
2. bercelak sebelum tidur
3. memandang yang hijau
4. berpakaian bersih
_
Empat perkara merusak mata:
1. memandang najis
2. melihat orang dibunuh
3. melihat kemaluan
4. membelakangi kiblat
_
Empat perkara mempertajam pikiran:
1. tidak banyak berbual kosong
2. rajin bersugi (gosok gigi)
3. bercakap dengan orang soleh
4. bergaul dengan para ulama
_
EMPAT CARA TIDUR
1. TIDUR PARA NABI
Tidur terlentang sambil merenung tentang kejadian langit danbumi.
2. TIDUR PARA ULAMA' AHLI IBADAH
Miring ke sebelah kanan untukmemudahkan terjaga untuk shalat malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG RAKUS
Miring ke sebelah kiri untukmencerna makanan yang terlalu banyak dimakan.
4. TIDUR SYAITAN
Menelungkup/ tiarap seperti tidurnyaahli neraka.
_
disalin dari message Dewintha di Friendster

Siapakah Hasan Al Banna?

Hassan al Banna dilahirkan pada Oktober 1906 di desa al-Mahmudiyyah di daerah al-Bahriyyah, Iskandariah, Mesir (barat laut Kaherah). Beliau berasal dari sebuah perkampungan petani yang terkenal kuat mentaati ajaran dan nilai-nilai Islam, serta keluarga ulama yang dihormati.
Bapaknya, Syeikh Ahmad bin Abdul Rahman al-Banna, merupakan seorang ulama, imam, guru dan seorang pengarang terkenal, lulusan Universitas Al-Azhar, yang menulis dan menyumbang menulis kitab-kitab hadist, fiqh Islam, memiliki kedai, memperbaiki jam dan menjual gramophone. Syeikh Ahmad bin Abdul Rahman al-Banna juga mengajar ilmu-ilmu agama seperti tafsir al-Qur'an dan hadist kepada penduduk tempatan, dan dia banyak dipengaruhi oleh pemikiran serta cita-cita perjuangan Syeikh Muhammad Abduh dan Sayyid Jamaluddin al-Afghani.
Hassan al-Banna adalah pemimpin yang cerdas dalam mengatur organisasi. Ikhwan Muslimin disusun dalam tiga peringkat yaitu, memperkenalkan Ikhwan dan menyebarkan dakwah melalui ceramah. Kemudian membentuk keperibadian para anggotanya agar bersedia berjihad dan melaksanakan cita-cita perjuangan Islam dengan tegas. Ikhwan Muslimin kemudian menjadi sebuah gerakan yang menggemparkan Mesir terutama setelah perang dunia kedua, bahkan gerakan ini juga aktif politik.
Ia memperjuangkan Islam menurut Al-Quran dan Sunnah hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di Kairo.
Kepergian Hassan al-Banna pun menjadi duka berkepanjangan bagi umat Islam. Ia mewariskan 2 karya monumentalnya, yaitu Catatan Harian Dakwah dan Da'i serta Kumpulan Surat-surat. Selain itu Hasan al-Banna mewariskan semangat dan teladan dakwah bagi seluruh aktivis dakwah saat ini.

Khasiat Kurma, Si Buah Kehidupan

Kurma termasuk makanan favorit untuk hidangan berbuka puasa. Beberapa butir kurma dan segelas air putih dengan segera akan melenyapkan rasa lapar dan mengembalikan kesegaran tubuh setelah seharian berpuasa. Apa sih, kehebatan kurma?
Tanaman kurma (phoenix dactylifera) umumnya tumbuh di daerah gurun pasir. Lingkungan hidupnya sangat panas menyengat, disertai angin gurun yang kering bercampur debu pasir. Sekalipun demikian, akarnya kurang tahan pada kekeringan. Karena itu, secara alami ia tumbuh di sekitar oasis, suatu mata air yang muncul di tengah hamparan padang pasir.
Penduduk Arab menyebutnya nakhla, yang berarti pohon kehidupan. Dinamai demikian, karena seluruh bagian tanamannya bermanfaat. Buah dan pucuknya bisa dimakan, dikeringkan, atau digiling menjadi tepung. Nirah atau getahnya bisa dibuat minuman, sabutnya ditenun, biji kurma pun bisa jadi pakan keledai atau onta. Bagi bangsa Yunani dan Romawi kuno, kurma sering dipakai untuk membumbui hidangan daging.
Meskipun kurma identik dengan Arab, namun Amerika Serikat berhasil mengekspor kurma tahun 1837. Bahkan kurma Amerika Serikat yang terkenal yaitu Californian date berhasil menjadi trendsetter selera pasar kurma dunia.
Jenis kurma terbanyak beredar di dunia adalah “Zahdi”, diperkirakan jumlahnya mencapai 43 % kurma dunia. Jenis ini sehari-hari paling banyak dikonsumsi di Timur Tengah. Bentuknya cenderung bulat, warnanya coklat muda keemasan. Kurang berkualitas, harganya murah. Paling banyak digunakan dalam kuliner.
Islam menyunnahkan kaum muslimin menyantap kurma untuk berbuka puasa. Dalam hadits yang ditulis oleh Al-Bukhari disebutkan juga bahwa barang siapa menyantap 7 butir kurma saat sarapan, niscaya ia akan dijauhkan dari aniaya dan kejahatan sihir sepanjang hari itu.
Selain itu, kurma banyak dipakai sebagai obat berbagai penyakit. Karena kurma bersifat kering dan panas, ia sanggup membangkitkan gairah seksual. Dan, kurma yang diisi dengan biji pinus dipercaya sebagai obat penyubur bagi wanita-wanita yang ingin punya anak.
Secara tradisi, kurma merupakan makanan pokok penduduk kawasan Arab, khususnya Saudi Arabia, Algeria, Maroko, Mesir, Tunisia, Iran, dan Sudan. Namun, menurut hasil survai, penduduk kawasan Arab pemakan kurma terbanyak dan frekuensinya paling sering dalam sehari adalah suku Bedouin di Saudi Arabia.
Prevalensi pengidap kanker dan sakit jantung di antara penduduk suku Bedouin ternyata paling rendah dibandingkan penduduk Arab lainnya. Usut-punya usut, rupanya karena kurma kaya serat kasar tak larut (unsoluble diet fiber), yang mampu mengikat zat karsinogenik pemicu kanker dan membuangnya bersama kotoran. Kadar seratnya 2,1 g %, lebih tinggi dari serat dalam anggur, yang jumlahnya hanya 1,7 g %.
Sebagian besar, yakni 70 – 80 %, kandungan karbohidrat dalam kurma berupa karbohidrat sederhana berbentuk glukosa dan fruktosa, yang disebut gula. Jadi, meskipun kaya serat yang dapat menyerap kelebihan kadar gula darah, kurma kurang baik bagi pengidap kencing manis, karena kadar gulanya sangat tinggi.
Kurma banyak mengandung zat tanin. Karena itu, secara tradisional di Timur Tengah kurma banyak dimanfaatkan sebagai pencegahan maupun pengobatan gangguan sakit perut. Sebagai pengelat (astringen), zat tanin dalam kurma membantu mempercepat penyembuhan diare.
Kurma juga berkhasiat meredakan demam dan mengobati pilek, radang tenggorokan, radang saluran napas, radang hati. Penduduk Arab biasa meminum air sarinya, dengan cara merebus kurma atau menyeduhnya. Bisa juga minum kurma yang dihaluskan dan dibubuhi ½ gelas air masak. Untuk menyembuhkan bengkak, mereka mengolesinya dengan pasta kurma (kurma dihaluskan, lalu dicampur sedikit air). (et/nml)

Minggu, 16 Maret 2008

Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita

Keterkaitan antara Al-Qura'an dengan Biologi
Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an, 96:15-16)
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)
Buku tersebut juga mengatakan:
Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang…(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.
Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.
sumber:

Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari

Kerterkaitan antara Al-Qur'an dengan Biologi
Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari
Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain
Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.






Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini

sumber:

Rahasia Besi

Keterkaitan antara Al-Quran dan Ilmu Fisika
Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
sumber:

Garis Edar

Keterkaitan antara Al-Qur'an dan Astronomi
Garis Edar
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.




"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)



Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:



"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)



Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.



Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:



"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)



Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.



Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.



Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.
sumber :



Siapakah Harun Yahya?

Harun Yahya adalah nama pena dari seorang penulis berkewarganegaraan Turki yang bernama Adnan Oktar. Adnan Oktar dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara dan besar di sana hingga lulus SMA. Pengetahuannya tentang Islam bertambah semakin luas saat ia duduk di bangku SMA dengan membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, ia juga memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian ia sebarkan kepada orang-orang terdekatnya. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan.
Harun Yahya terkenal akan karya-karyanya yang mengkritik teori evolusi ciptaan Charles Darwin yang dianggapnya salah karena tidak mengakui adanya penciptaan oleh Tuhan. Selain itu ia juga mengkritik penganut setia freemasonry, komunisme, dan atheisme. Karena kritikan tajamnya itulah, ia bahkan pernah difitnah mengonsumsi kokain. Benar adanya bahwa ditemukan unsur-unsur kokain dalam tubuhnya, tetapi setelah ditindaklanjuti ternyata kokain tersebut disuntikkan oleh seseorang beberapa saat setelah ia diberi obat tidur.
Di Indonesia, karya-karyanya dikenal luas, baik di kalangan pelajar maupun umum, tidak hanya di kalangan muslim saja. Selain di Indonesia, karya-karyanya juga sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia dalam berbagai bahasa, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia. Selain dalam bentuk buku, karyanya juga dapat ditemukan dalam bentuk film dokumenter.
Dari biografi singkat ini diketahui bahwa dia adalah seorang "Ilmuwan", sehingga kita tidak bisa memastikan apa yang ada di film dokumenternya itu suatu rekayasa atau kebenaran tanpa seorang yang benar-benar ahli. Saran saya kalau anda benar-benar ingin mempelajari Islam, silakan merujuk pada sumber yang benar-benar berkompeten, yakni para ulama ahlu sunnah jangan pada kerya seorang pemikir, apa yang ada dalam film dokumenter Pak Harun ini ada semacam hal yang dipaksakan dan dikait-kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur'an atau hadits nabi.
Mengenai karya-karya ulama yang benar-benar ulama sekarang ini sudah banyak beredar, baik berupa buku, vcd atau bahkan kalau anda mau lewat dunia maya juga nggak ketinggalan. Silakan mencoba.
Beberapa Karya Harun Yahya
* Arsitek-Arsitek di Alam
* Belajar dari Alam
* Bencana Kaum Sodom
* Cahaya Al-Quran
* Deep Thinking
* Dibalik Tragedi Dua Perang Dunia
* Hikmah Dibalik Ujian
* Imam Mahdi
* Islam dan Peradaban Dunia
* Jejak Berdarah Komunisme
* Keajaiban Alam Sel
* Keajaiban Benih
* Keajaiban Penciptaan Manusia
* Kemilau Jagat Raya
* Keruntuhan Atheisme
* Komunisme, Gelombang Teror Laskar Merah
* Mukjizat Al-Quran
* Penyamaran, Perilaku Cerdas Satwa
* Perjalanan ke Akhirat
* Pesona Burung
* Pesona Dunia Semut
* Petaka Akibat Darwinisme Terhadap Kemanusiaan
* Rahasia DNA* Rahasia Kekebalan Tubuh
* Sebelum Datang Kematian
* Teknologi di Alam
* Tragedi Fir'aun

Jumat, 14 Maret 2008

Rumus Kecantikan Wanita

Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang.
Cantik = Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka.
AH MASA SIH??
Itulah sekelumit rumus yang ada dalam fikiran wanita atau bisa juga akhwat. Sebuah rumus simple namun amat berbahaya. Darimanakah asal muasal rumus ini? Bisa jadi dari media ataupun oleh opini masyarakat yang juga telah teracuni oleh media- baik cetak maupun elektronik- bahwa kecantikan hanya sebatas kulit luar saja. Semua warga Indonesia seolah satu kata bahwa yang cantik adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, hidung mancung, bibir merah, mata jeli, langsing, dll. Akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai, mereka tergoda untuk membeli kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor syari’at yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Ada yang harap-harap cemas mengoleskan pemutih kulit, pelurus rambut, mencukur alis, mengeriting bulu mata, mengecat rambut sampai pada usaha memancungkan hidung melalui serangkaian treatment silikon, dll. Singkat kata, mereka ingin tampil secantik model sampul, bintang iklan ataupun teman pengajian yang qadarullah tampilannya memikat hati. Maka tidak heran setiap saya melewati toko kosmetik terbesar di kota saya, toko tersebut tak pernah sepi oleh riuh rendah kaum hawa yang memilah milih kosmetik dalam deretan etalase dan mematut di depan kaca sambil terus mendengarkan rayuan manis dari si mba SPG.
Kata cantik telah direduksi sedemikian rupa oleh media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Mereka sibuk memoles kulit luar tanpa peduli pada hati mereka yang kian gersang. Tujuannya? Jelas, untuk menambah deretan fans dan agar kelak bisa lebih mudah mencari pasangan hidup, alangkah naifnya. Faktanya, banyak dari teman-teman pengajian saya yang sukses menikah bukanlah termasuk wanita yang cantik ataupun banyak kasus yang muncul di media massa bahwa si cantik ini dan itu perkawinannya kandas di tengah jalan. Jadi, tidak ada korelasi antara cantik dan kesuksesan hidup!.
Teman-teman saya yang sukses menikah walaupun tidak cantik-cantik amat tapi kepribadiannya amat menyenangkan, mereka tidak terlalu fokus pada rehab kulit luar tapi mereka lebih peduli pada recovery iman yang berkelanjutan sehingga tampak dalam sikap dan prinsip hidup mereka, kokoh tidak rapuh. Pun, jika ada teman yang berwajah elok mereka malah menutupinya dengan cadar supaya kecantikannya tidak menjadi fitnah bagi kaum adam dan hanya dipersembahkan untuk sang suami saja, SubhanAlloh. Satu kata yang terus bergema dalam hidup mereka yakni bersyukur pada apa-apa yang telah Alloh berikan tanpa menuntut lagi, ridho dengan bentuk tubuh dan lekuk wajah yang dianugerahkan Alloh karena inilah bentuk terbaik menurut-Nya, bukan menurut media ataupun pikiran dangkal kita. Kalau kita boleh memilih, punya wajah dan kepribadian yang cantik itu lebih enak tapi tidak semua orang dianugerahi hal semacam itu, itulah ke maha adilan Alloh, ada kelebihan dan kekurangan pada diri tiap orang. Dan satu hal yang pasti, semua orang bertingkah laku sesuai pemahaman mereka, jika kita rajin menuntut ilmu agama InsyaAlloh gerak-gerik kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Demikian pula yang terjadi pada wanita-wanita yang terpaku pada kecantikan fisik semata, menurut asumsi saya, mereka merupakan korban-korban iklan dan kurang tekun menuntut ilmu agama, sehingga lahirlah wanita-wanita yang berpikiran dangkal, mudah tergoda dan menggoda. Mengutip salah satu hadist, Rasulullah Shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
Siapa yang Alloh kehendaki kebaikan baginya, Alloh akan pahamkan ia dalam agamanya”(Shahih, Muttafaqun ‘alaihi).
Hadist diatas dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz bahwa ia menunjukkan keutamaan ilmu. Jika Alloh menginginkan seorang hamba memperoleh kebaikan, Alloh akan memahamkan agama-Nya hingga ia dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang bathil, mana petunjuk mana kesesatan. Dengannya pula ia dapat mengenal Rabbnya dengan nama dan sifat-sifat-Nya serta tahu keagungan hak-Nya. Ia pun akan tahu akhir yang akan diperoleh para wali Alloh dan para musuh Alloh.
Syaikh Ibnu Baz lebih lanjut juga mengingatkan betapa urgennya menuntut ilmu syari’at:
“Adapun ilmu syar’i, haruslah dituntut oleh setiap orang (fardhu ‘ain), karena Alloh menciptakan jin dan manusia untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya. Sementara tidak ada jalan untuk beribadah dan bertaqwa kecuali dengan ilmu syar’i, ilmu Al-Qur’an dan as Sunnah”.
Kita sadari sejak semula bahwa Alloh menciptakan kita tidak dengan sia-sia. Kita dituntut untuk terus menerus beribadah kepadaNya. Ilmu agama yang harus kita gali adalah ilmu yang Ittibaurrasul (mencontoh Rasulullah) sesuai pemahaman generasi terbaik yang terdahulu (salafusshalih), itu adalah tugas pokok dan wajib. Jika kita berilmu niscaya kita akan mengetahui bahwa mencukur alis (an-namishah), tatto (al-wasyimah), mengikir gigi (al-mutafallijah) ataupun trend zaman sekarang seperti menyambung rambut asli dengan rambut palsu (al-washilah) adalah haram karena perbuatan-perbuatan tersebut termasuk merubah ciptaan Alloh. Aturan-aturan syari’at adalah seperangkat aturan yang lengkap dan universal, sehingga keinginan untuk mempercantik diri seyogyanya dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah syara’ sehingga kecantikan kita tidak mendatangkan petaka dan dimurkai Alloh. Apalah gunanya cantik tapi hati tidak tentram atau cantik tapi dilaknat oleh Alloh dan rasul-Nya, toh kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, ia semu saja. Ada yang lebih indah dihadapan Alloh, Rabb semesta alam, yaitu kecantikan hati yang nantinya akan berdampak pada mulianya akhlaq dan berbalaskan surga. Banyak-banyaklah introspeksi diri (muhasabah), kenali apa-apa yang masih kurang dan lekas dibenahi. Jangan ikuti langkah-langkah syaitan dengan melalaikan kita pada tugas utama karena memoles kulit luar bukanlah hal yang gratis, ia butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah menghambur-hamburkan uang (boros) adalah teman syaitan?. JADI, mari kita ubah sedikit demi sedikit mengenai paradigma kecantikan.
Faham Syari’at = CANTIK
Tidak Faham Syari’at = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wa sallam bersabda:”Innallaha la yanzhuru ila ajsamikum wa la ila shuwarikum walakin yanzhuru ila qulubikum”
Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati dan kalian” (HR. Muslim)
Mari kita simak syair indah dibawah ini:

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum karena sedikitnya madu
Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan laki-laki karena jelek hatinya
Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang.
Wallahu ‘alam bisshowab (ummu Zahwa).
Maroji’ : 297 Larangan Dalam Islam dan Fatwa-Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh Ali Ahmad Abdul ‘Aal ath-Thahthawi.
sumber :

Seputar Hari VALENTINE

Pada akhir-akhir ini ini telah tersebar dan membudaya perayaan hari Valentine terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa, padahal ia merupakan salah satu dari sekian macam hari raya kaum Nashrani. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna merah lengkap dengan sepatu, dan mereka saling tukar menukar mawar merah.
SEJARAH HARI VALENTINE
Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama Kristen lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.
Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine". Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Kristen bersama 46 kerabatnya."
Versi ketiga menyebutkan ketika agama Kristen tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini."
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan nama Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Kristen.
"Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.
HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE
Saat ini banyak ABG muslimah yang ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau Kristen akibat pengaruh televisi dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St.Valentine. Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila menyangkut perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: "Barang siapa meniru kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi). Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi ia bisa kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar.
Ibnul Qayyim berkata, Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan semisalnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai karena menyangkut persoalan aqidah dari pada perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut.
Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. Abu Waqid radhiyallah 'anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rasulullah bersabda, "Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).
Adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala' dan bara' (loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf asshalih. Yaitu mencintai orang-orang mu'min dan membenci orang-orang kafir, memusuhi dan menyelisihi perilaku mereka. Serta mengetahui gaya hidup yang menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yang lebih banyak.
Selain itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati kepada yang diikuti.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."(QS.Al-Maidah:51).
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
Diantara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah Sunnah. Tidak ada suatu bid'ah pun yang dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yang ditinggalkan. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka yang mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka'at shalatnya membaca, "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Ada seorang remaja mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya. Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini adalah dari ritual agama lain. Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta kristiani dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi rusak.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir. Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas Langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan: "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits).
FATWA ULAMA
Para ulama telah menasehatkan bahwa merayakan hari valentine tidak boleh, karena: Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam. Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita). Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.
Pada saat umat Kristiani merayakan hari lahir Yesus (natal) sebagian umat Islam ikut-ikutan merayakan hari lahir Nabi Muhammad (Maulid). Demikian juga ketika umat Kristiani merayakan kenaikan Yesus Kristus ke Langit, sebagian umat Islam juga merayakan naiknya Rasululah ke Langit (Peristiwa Isra Mi’raj). Apabila umat Islam tersebut ditanya mengapa mereka melakukan hal seperti itu padahal Rasululllah tidak pernah memerintahkannya maka anda akan mendapatkan 1001 jawaban dan alasan yang tidak satupun bersumber pada dalil shahih. Bahkan anda yang tidak merayakannya akan dicap dengan sebutan Wahabi yang maksudnya mengacu kepada Masyarakat Saudi Arabia yang tidak pernah melakukan kegiatan tersebut. Semoga kita bisa merenungi kembali hal ini dan berusaha mempelajari kembali Islam berdasar AlQuran dan AsSunnah yang shahih, karena sebaik apapun amal ibadah yang kita lakukan tanpa tuntunan dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam maka ia akan tertolak, sekalipun banyak orang yang melakukannya. Perbuatan seseorang tidaklah boleh dijadikan alasan untuk membenarkan suatu tindakan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda “Siapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini yang bukan (berasal) dariku, maka dia tertolak” (HR.Bukhari-Muslim). Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah ujian hidup yang tampak maupun yang tersembunyi dan meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.(Al Balagh)
sumber :
http://www.wahdah.or.id

Indahnya Bertetangga

Begitu besar hak-hak bagi para tetangga kita, sehingga datanglah sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang suci menjelaskan kepada kita akan hak-hak tersebut dengan penjelasan yang sempurna dan rinci.
BATASAN TETANGGA
Ada beberapa pendapat yang memberi batasan terhadap tetangga, diantaranya:
Al Auza'i dan Ibnu Syihab—rahimahumallah—berkata, "Empat puluh rumah dari masing-masing arah."
Sementara ulama yang lain berkata, "Siapa saja yang menempati suatu tempat atau kota, maka dialah tetangga, sebagaimana disebutkan dalam Qur'an Surah Al Ahzab: 60."
Pengertian tetangga mencakup tetangga yang Muslim dan kafir, ahli ibadah dan orang fasik (pelaku kemaksiatan), teman dan musuh, satu bangsa dan lain bangsa, yang dapat memberi manfaat dan sebaliknya, yang rumahnya dekat dan yang agak jauh. Dan masing-masing punya derajat, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya, yang paling tinggi derajatnya adalah tetangga dekat sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa': 36. Para ulama menafsirkan tetangga dekat yaitu tetangga Muslim dan yang masih ada pertalian persaudaraan.
HAK-HAK TETANGGA DAN KEUTAMAANNYA
1. Haramnya Menyakiti Tetangga
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Demi Allah dia tidak beriman." (3x) Ditanyakan kepada Rasulullah, "Siapa dia wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." Dan di dalam riwayat lain disebutkan, "Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." (HR. Ahmad, al Hakim dan Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih dari Anas Radhiyallahu anhu).
2. Wasiat untuk Berbuat Baik kepada para Tetangga
Dari 'Aisyah—radhiyallahu 'anha—beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga, sehingga aku menyangka bahwa dia—tetangga—akan menjadi ahli warisku." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Laknat Allah Azza wa Jalla Bagi Orang yang Menyakiti Tetangganya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata,"Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia mengadu tentang tetangganya, kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda—tiga kali, "Sabar." Kemudian berkata kepadanya untuk yang keempat—atau ketiga, "Lemparkan barang-barangmu di jalan", maka dia pun melaksanakannya. Abu Hurairah berkata, "Maka mulailah orang-orang berkerumun di sekelilingnya dan mereka berkata, "Ada apa denganmu?" Kemudian dia berkata, "Dia disakiti oleh tetangganya", maka mereka pun berkata, "Semoga Allah melaknatnya." Kemudian datanglah tetangganya dan berkata, "Kembalikan barang-barangmu, demi Allah aku tidak akan menyakitimu lagi untuk selamanya." (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).
4. Perintah Memperhatikan Tetangga
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata, "Sesungguhnya kekasihku (Nabi shallallahu alaihi wa sallam) berwasiat kepadaku, "Apabila kamu memasak daging maka banyakkan kuahnya, kemudian tengoklah keluarga tetanggamu lalu berilah mereka darinya dengan cara yang baik." (HR. Muslim)
5. Toleransi dengan Tetangga
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Janganlah seseorang dari kalian melarang tetangganya untuk menyandarkan sebatang kayu pada temboknya." (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Tidak Menyakiti Tetangga Bagian dari Iman
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Sebaik-baik Tetangga
Dari Abdullah bin 'Amr Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Hakim dengan sanad yang shahih).
8. Larangan Menyakiti Tetangga walaupun Hanya Sedikit
Dari 'Abdah ibn Abi Lubabah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Tidak ada kata sedikit dari perbuatan menyakiti tetangga." (HR. Ibnu Abi Syaibah ,Ath-Thabrani dan Abu Nu'aim).
9. Memiliki Tetangga yang Shaleh adalah suatu Keberuntungan
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Empat perkara yang membahagiakan: 1. Isteri yang shalehah, 2. Tempat tinggal yang lapang, 3. Tetangga yang shaleh dan 4. Kendaraan yang baik. Dan empat perkara yang menyengsarakan: 1. Tetangga yang buruk, 2.Isteri yang buruk, 3. Rumah—tempat tinggal—yang sempit, 4. Kendaraan yang buruk." (HR. Ibnu Hibban dan Al Khatib Al Baghdadi dengan sanad yang shahih).
10. Berbuat Baik kepada Tetangga Diantara Ciri Seorang Muslim
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, maka kamu akan menjadi seorang Muslim." (HR. Ibnu Majah, Abu Ya'la dan Abu Nu'aim).
11. Dosa Berlipat ganda bagi Orang yang Berzina dengan Isteri Tetangganya dan Mencuri Milik Tetangga
Dari Abu Dzabyah Al-Kala'i, dia berkata, "Aku mendengar Al Miqdad ibn Al Aswad berbicara, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepada sahabat tentang zina, mereka menjawab, "Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, kemudian beliau bersabda, "Seseorang yang berzina dengan sepuluh wanita masih lebih ringan daripada seseorang yang berzina dengan isteri tetangganya." Berkata—Abu Miqdad, "Dan bertanya kepada mereka tentang pencurian, mereka menjawab, "Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Kemudian beliau bersabda, "Seseorang yang mencuri dari sepuluh rumah masih lebih ringan daripada mencuri dari rumah tetangganya." (HR. Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad).
12. Jangan Membiarkan Tetangga Kelaparan
Dari Abdullah bin Musawir berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah orang yang beriman, orang yang dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya berada di sisinya dalam keadaan kelaparan." (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).
Di dalam hadits ini ada petunjuk yang begitu gamblang bahwasanya diharamkan bagi seorang yang memiliki kelebihan dan kekayaan lalu membiarkan tetangganya dalam keadaan kelaparan. Dan wajib baginya untuk memberikan sesuatu yang dapat menghilangkan rasa lapar mereka. Begitu pula wajib memberikan pakaian kepada tetangga apabila mereka tidak memiliki pakaian, dan kebutuhan mendesak lainnya yang tetangga tidak memilikinya.
13. Tidak Beriman Secara Sempurna Orang yang Tidak Mencintai Tetangganya
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda, "Demi (Allah) yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga mencintai tetangganya atau saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Muslim).
14. Wasiat bagi para Wanita agar Tidak Meremehkan Hadiah bagi para Tetangganya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu beliau berkata,"Adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Wahai kaum wanita Muslimat! Janganlah seseorang meremehkan memberi hadiah bagi tetangganya walaupun hanya berupa kuku kambing." (HR. Bukhari dan Muslim).
15. Makin Dekat Jarak Rumah Tetangga Kita maka haknya makin Besar pula
Dari Aisyah—radhiyallahu 'anha—beliau berkata, "Aku berkata, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku punya dua tetangga, maka mana yang harus aku lebih dahulukan?" (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) bersabda, "Yang lebih dekat pintunya." (HR. Bukhari)
16. Berlindung kepada Allah dari Tetangga yang Buruk
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jelek di tempat tinggalku, karena sesungguhnya tetangga Baduwi senantiasa berpindah-pindah." (Dikeluarkan oleh Al Ghazzi dalam At-Tuhfah An-Nadiyah Syarh Al-Lamiyah Al-Wardiyah, hadits shahih).
17. Cekcok / Permusuhan antar Tetangga
Dari 'Uqbah bin 'Amr Radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda,"Permusuhan pertama kali yang diadili pada hari kiamat adalah perselisihan antara dua tetangga." (HR. Ath-Thabrani dan Ahmad dengan sanad yang shahih).
18. Menyakiti Tetangga Penyebab Masuknya ke dalam Neraka
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, "Seseorang berkata, "Ya, Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah memperbanyak shalatnya, sedekahnya dan puasanya, akan tetapi dia menyakiti tetangganya dengan lidahnya." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dia di dalam Neraka." Orang itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah digunjingkan karena sedikit puasanya dan shalatnya, dan dia bersedekah dengan Al-Atswar (jenis makanan dari keju), namun tidak menyakiti tetangganya." Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dia di dalam Surga." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dan Hakim dengan sanad yang shahih).
19. Anjuran Bersabar atas Perkataan Tetangga yang Buruk
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tiga golongan yang Allah mencintai mereka…(diantaranya) seseorang yang memiliki tetangga, dia disakiti oleh tetangganya kemudian dia bersabar atas gangguan tersebut sampai keduanya dipisahkan oleh kematian atau pindah tempat." (HR. Ahmad).
20. Persaksian para Tetangga
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu berkata, "Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Bagaimana caranya aku bisa mengetahui, apakah aku ini baik atau buruk? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kamu mendengar tetanggamu berkata, "Kamu telah berbuat baik", berarti kamu baik. Dan Apabila kamu mendengar mereka berkata, "Kamu telah berbuat buruk", berarti kamu buruk." HR. Ahmad dan Baghawi dengan sanad yang shahih).Semoga dalil-dalil ini menjadi penerang bagi kita bagaimana sikap yang sepantasnya kita miliki dalam hal bertetangga sehingga kita dapat merasakan indah bertetangga.
Wallahul Muwaffiq
sumber: http://www.wahdah.or.id