Senin, 31 Maret 2008
Ummu Salamah
Istri - istri Rasulullah SAW
Ummu Salamah r.a
Lembaran sejarah hijrah Ummat Islam ke Madinah, barangkali
tidak bisa melupakan torehan tinta seorang ibu dengan putrinya yang masih balita.
Keduanya, hanya dengan mengendarai unta dan tidak ada seorang
lelakipun yang menemaninya, meski kemudian ditengah jalan ada orang yang iba
dan kemudian mengantarnya, berani menembus kegelapan malam, melewati teriknya
siang dan melawan ganasnya padang sahara, mengarungi perjalanan yang amat panjang
dan melelahkan, kurang lebih 400 km. Dialah Salamah dan ibunya, Hindun bin Abi
Umayyah atau sejarah lebih sering menyebutnya dengan Ummu Salamah.
Ummu Salamah adalah putri dari pemuka kaum kaya dibani Mughirah,
Abi Umayyah. Parasnya jelita dan ia adalah seorang yang cerdas. Setelah menginjak
usia remaja ia dinikahkan dengan Abdullah bin Abdul Asad Al-Makhzumi. Lalu keduanya
berkat hidayah Allah SWT menyatakan keislamannya.
Ketika kaum Muslimin berhijrah keMadinah, keduanya ikut pula
didalamnya, meski tidak dalam waktu yang bersamaan. Abdullah (Abu Salamah) berangkat
terlebih dahulu, setelah itu Ummu Salamah menyusul seorang diri dengan anaknya.
Lalu mulailah mereka berdua menjalani kehidupannya bersama anak-anaknya dikota
Madinah tercinta.
Tapi tak lama kemudian Abu Salamah akibat luka yang dideritanya
semenjak perang Uhud meninggal dunia. Akhirnya Ummu Salamahpun seorang diri
mengasuh dan mendidik anak-anaknya.Kemudian datanglah Abu Bakar r.a untuk melamarnya,
juga Umar bin Khattab r.a. Namun dengan lemah lembut kedua lamaran tersebut
ia kembalikan.
Setelah itu datang pula utusan Rasulullah SAW untuk meminangnya.
Ummu Salamahpun menolaknya dengan berbagai pertimbangan. Namun setelah mendapat
penjelasan dari Rasulullah SAW akhirnya ia menerima lamaran tersebut.
Diantara para istri Rasulullah SAW, Ummu Salamah adalah istri
yang tertua. Dan untuk menghormatinya, Rasulullah SAW sebagaimana kebiasaannya
sehabis sholat Ashar, beliau mengunjungi istri-istrinya maka beliau memulainya
dengan Ummu Salamah r.a dan mengakhirinya dengan Aisyah r.a
Ummu Salamah wafat pada usia 84 th, bulan Dzul-Qo`dah,tahun
59 Hijrah atau 62 Hijrah dan dikebumikan diBaqi`. Wallahu a`lam bish-Showab.
( Diolah dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi;Min `Alamin Nisa;M.Quthb,dll)
Aisyah Binti Abu Bakar
Istri - istri Rasulullah SAW
Aisyah binti Abu Bakar r.a
Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan
Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW,
Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana
diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, " Jibril datang
membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.'
Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." Dialah yang menjadi sebab atas
turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari
fitnah orang-orang munafik.
Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi
Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah
SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan
bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya.
Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada
Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah,
" Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku
dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.'
Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,'
Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana."
Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang,
terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau
mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu.
Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat,
sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap
di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya
Aisyah r.a.
Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500
dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar
itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya
wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami
oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas
bin Malik dikatakan, " Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah
cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a."
Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan "Bahwa ada seseorang
yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,'
Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW."
Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat
besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan
ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah SWT, dia adalah manusia
yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)'.
Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat
memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya
untuk Aisyah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan
sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai
beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah
satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk
Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya
untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini
Aisyah berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat
dipangkuanku."
Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya
merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga
akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau
meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh
ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata,
"Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga
orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu
Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu."
Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.
Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan
pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar,
penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah
semata-mata untuk taat kepada Allah SWT.
Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala
penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri
Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan
harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata,
"Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami para nabi tidak meninggalkan
harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah."
Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita
yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah
binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan
kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya
dengan kerudung yang tebal.
Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas
dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan
Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah
pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan
sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita
yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan
dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu
Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.
Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat
pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan
di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian
sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan
shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam
rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda
Rasul, "Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji
kurma." (HR. Ahmad )
Dikutip dari:
Amru Yusuf / Istri Rasulullah, contoh dan teladan.
4 PERKARA SEBELUM TIDUR
( Tafsir Haqqi )
1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
Bertanya Aisyah : “Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.
Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”
BILA ORANG LAIN BERBUAT KESALAHAN
BILA ORANG LAIN BERBUAT KESALAHAN
KH. Abdullah Gymnastiar
Orang yang pasti tidak nyaman dalam keluarga, orang yang pasti
tidak tentram dalam bertetangga, orang yang pasti tidak nikmat dalam bekerja
adalah orang-orang yang paling busuk hatinya. Yakinlah, bahwa semakin hati penuh
kesombongan, semakin hati suka pamer, riya', penuh kedengkian, akan habislah
seluruh waktu produktif kita hanya untuk meladeni kebusukan hati ini. Dan sungguh
sangat berbahagia bagi orang-orang yang berhati bersih, lapang, jernih dan lurus,
karena memang suasana hidup tergantung suasana hati. Di dalam penjara bagi orang
berhati lapang tidak jadi masalah. Sebaliknya, hidup di tanah lapang tapi jikalau
hatinya terpenjara, tetap akan jadi masalah.
Salah satu yang harus dilakukan agar seseorang trampil bening
hati adalah kemampuan menyikapi ketika orang lain berbuat salah. Sebab, istri
kita akan berbuat salah, anak kita akan berbuat salah, tetangga akan berbuat
salah, teman kantor kita akan berbuat salah. atasan di kantor akan berbuat salah--karena
memang mereka bukan malaikat. Namun sebenarnya yang jadi masalah bukan hanya
kesalahannya, yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi kesalahan orang
lain.
Sebetulnya sederhana sekali tekniknya, tehniknya adalah tanya
pada diri, apa sih yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada diri kita
ketika kita berbuat salah?! Kita sangat berharap agar orang lain bisa memberitahu
kesalahan kita dengan cara bijaksana. Kita berharap agar orang lain bisa bersikap
santun dalam menyikapi kesalahan kita. Kita sangat tidak ingin orang lain marah
besar atau bahkan mempermalukan kita kita didepan umum. Kalaupun hukuman dijatuhkan,
kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika. Kita ingin
diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa
berubah. Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika
orang lain berbuat salah, kita malah mencaci-maki, menghina, memvonis, memarahi,
bahkan tidak jarang kita mendzolimi..??!!
Ah Sahabat, seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah,
apalagi posisi kita sebagai seorang pemimpin, maka yang harus kita lakukan adalah
denganbersikap sabar pangkat tiga. Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita
jadi pemimpin, dalam skala apapun kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa?
Karena yang dipimpin kualitas pribadinya belum tentu sesuai dengan yang memimpin.
Maka, seorang pemimpin yang tidak siap dikecewakan dia tidak akan siap memimpin.
Oleh karena itu, andaikata ada orang melakukan kesalahan, maka
sikap mental kita, pertama, kita harus tanya apakah orang yang berbuat salah
ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah? Karena ada orang yang berbuat salah
dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan. Contoh yang sederhana,
ada seorang wanita dari desa yang dibawa kekota untuk bekerja sebagai pembantu
rumah tangga. Ketika hari-hari pertama bekerja, dia sama sekali tidak merasa
bersalah ketika kran-kran air dikamar mandi, toilet, wastafel tidak dimatikan
sehingga meluber terbuang percuma, mengapa? Karena didesanya pancuran air untuk
mandi tidak ada yang pakai kran, didesanya juga tidak ada kewajiban membayar
biaya pemakaian air ke PDAM, sebab di desanya air masih begitu melimpah ruah.
Tata nilai yang berbeda membuat pandangan akan suatu kesalahan pun berbeda.
Jadi, kalau ada orang yang berbuat salah, tanya dululah, dia tahu tidak bahwa
ini suatu kesalahan.
Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi
tahu, bukannya malah memarahi, memaki dan bahkan mendzalimi. Bagaimana mungkin
kita memarahi orang yang belum tahu bahwa dirinya salah, seperti halnya, bagaimana
mungkin kita memarahi perilaku anak kecil yang belum tahu tata nilai perilaku
orang dewasa seumur kita? Misal, dirumah ada pembantu yang umurnya baru 24 tahun,
sedangkan kita umurnya 48 tahun, hampir separuhnya. Bagaimana mungkin kita menginginkan
orang lain sekualitas kita, sama kemampuannya dengan kita, sedangkan kita berbuat
begini saja sudah rentang ilmu begitu panjang yang kita pelajari, sudah rentang
pengalaman begitu panjang yang kita lalui.
Sebuah pengalaman, dulu ketika pulang sehabis diopname beberapa
hari dirumah sakit karena diuji sakit. Saat tiba dirumah, ada kabar tidak enak,
yaitu omzet toko milik pesantren menurun drastis! Meledaklah kemarahan,"Kenapa
ini santri bekerja kok nggak sungguh-sungguh? Lihat akibatnya, kita jadi rugi!
Pimpinan sakit harusnya berjuang mati-matian!". Tapi, alhamdulillah, istri
mengingatkan,"Sekarang ini Aa umurnya 32 tahun, santri yang jaga umurnya
18 tahun. Bedanya saja 14 tahun, bagaimana mungkin kita mengharapkan orang lain
melakukan seperti apa yang mampu kita lakukan saat ini sementara dia ilmunya,
kemampuannya dan juga pengalamannya masih terbatas?! Mungkin dia sudah melakukan
yang terbaik untuk seusianya. Bandingkan dengan kita pada usia yang sama, bisa
jadi ketika kita berumur 18 tahun, mungkin jangankan kita mampu untuk jaga toko".
Subhanallah, pertolongan Alloh datang dari mana saja. Oleh karena itu, kalau
melihat orang lain berbuat salah, lihat dululah, apakah dia ini tahu atau tidak
bahwa yang dilakukannya ini suatu kesalahan. Kalau toh dia belum tahu bukannya
malah dimarahi, tapi diberi tahu kesalahannya,"De, ini salah harusnya begini".
Maka tahap pertama adalah memberitahu orang yang berbuat salah dari tidak tahu
kesalahannya menjadi tahu dimana letak kesalahannya dirinya. Selalu kita bantu
orang lain mengetahui kesalahannya.
Tahap kedua, kita bantu orang tersebut mengetahui jalan keluarnya,
karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tpai dia tidak tahu harus bagaimana
menyelesaikannya? Maka, posisi kita adalah membantu orang yang berbuat salah
mengetahu jalan keluarnya. Hal yang menarik, ketika dulu zaman pesantren masih
berupa kost-kostan mahasiswa, muncul suatu masalah di kamar yang paling pojok
yang dihuni seorang santri mahasiswi, yaitu seringnya bocor ketika hujan turun,
"Wah, ini masalah nih, tiap hujan kok bocor lagi, bocor lagi". Dia
tahu ini masalah, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Kita harus
bantu, tapi bantuan kita yang paling bagus adalah bukan menyelesaikan masalah,
tapi membantu dia supaya bisa menyelesaikan masalah, namun kelemahan bantuan
ini yaitu ketika kita membantu orang dan kita menyelesaikannya, ujungnya orang
ini akan nyantel terus, ia akan punya ketergantungan kepada kita, dan yang lebih
berbahaya lagi kita akan membunuh kreatifitasnya dalam menyelesaikan suatu masalah.
Bantuan yang terbaik adalah memberikan masukan bagaimana cara memperbaiki kesalahan.
Dan tahap ketiga adalah membantu orang yang berbuat salah agar
tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya. Ini lebih menyelesaikan
masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, karena apa? Karena
anak kita adalah bagian dari diri kita, istri kita adalah bagian dari keluarga
kita, saudara-saudara kita adalah bagian dari khazanah kebersamaan kita, kenapa
kita harus penuh kebencian, kedengkian, menebar kejelekan, ngomongin kejelekan,
apalagi dengan ditambah-tambah, dibeberkan aib-aibnya, bagaimana ini? Lalu apa
yang berharga pada diri kita? Padahal, justru kalau kita melihat orang lain
salah, maka posisi kita adalah ikut membantu memperbaiki kesalahannya.
Nah sahabat, selalulah yang kita lakukan adalah berusaha membantu
agar orang yang berbuat salah mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Membantu orang yang berbuat salah mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah
suatu kesalahan. Membantu orang yang berbuat salah agar ia tahu bagaimana cara
memperbaiki kesalahannya. Dan membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat
dalam memperbaiki kesalahan dirinya.
Melihat orang yang belum shalat, justru harus kita bantu dengan
mengingatkan dia tentang pentingnya shalat, membantu mengajarinya tata cara
shalat yang benar, membantu dengan mengajaknya supaya dia tetap bersemangat
untuk melaksanakan shalat secara istiqomah. Lihat pemabuk, justru harus kita
bantu supaya pemabuk itu mengenal bahayanya mabuk, membantu mengenal bagaimana
cara menghentikan aktivitas mabuk. Artinya, selalulah posisikan diri kita dalam
posisi siap membantu. Walhasil, orang-orang yang pola pikirnya selalu rindu
untuk membantu memperbaiki kesalahan orang lain, dia tidak akan pernah benci
kepada siapapun. Tentu saja ini lebih baik, dibanding orang yang hanya bisa
meremehkan, mencela, menghina, dan mencaci. Padahal orang lain berbuat kesalahan,
dan kita pun sebenarnya gudang kesalahan.
Kamis, 27 Maret 2008
Kesehatan menurut pandangan Islam
Bersambung.........
Rabu, 26 Maret 2008
Hot News
Blog FKMKI Unhas sekarang juga bisa diakses melalui http://fkmki.co.nr
Selasa, 25 Maret 2008
Sebuah renungan untuk
terserah pada diri kita pilih kesulitan atau kebahagiaan di surga?
Zmgt Akhi n Ukhthi, taujih untuk kita semua
Cayyo n tetap berjuang demi dakwah ini
Dakwah tidak membutuhkan kita tapi kita yang butuh dakwah!!!!
Keep mujahid n istiqomah
AllahuAkbar !!!!!
Rabu, 19 Maret 2008
Isak tangis saudaraku di Palestina
Suasana mencekam melanda bumi palestina.Kala itu terdengar suara rudal menggelegar dimana-mana memekikkan telinga.Ratusan ribu serdadu zionis Israel beratributkan senjata teknologi mutakhir melancarkan aksi-aksi kekejaman manusia biadab.Korban-korban berjatuhan,terdengar suara isak tangis yang tidak dapat terbahasakan lagi.Tangisan pilu diiringi raungan suara anak-anak yang tak berdosa,"ummi.....,ummi....begitu tutur yang keluar dari mulut kecilnya.Ketika aku berjalan menapak puing-puing reruntuhan bangunan,nuansa mencekam merasuk melalui seluruh pori-pori tubuhku.Mataku tak kuasa memandang mayat saudara-saudaraku terhampar berserakan dimana-mana yang turut mendeskripsikan kegerian yang aku rasakan.Tak ayal hembusan angin pun turut menyapaku dan seolah berkata,"wahai pemuda,lihatlah realitas disekelilingmu itu!!!!!!!!!!! apakah engkau telah berubah menjadi batu gunung yang tidak bergeming hingga Sang Khalik membinasakan dunia ini?.Lihatlah bagaimana kejamnya tentara zionis menghancurleburkan dan merenggut nyawa saudaramu sesama muslim.Hendaknya hal ini kau renungkan wahai saudaraku!!!!!!!!!!!!!!!!!!.Kontemplasi merupakan cikal bakal untuk mengadakan perubahan.Perubahan itu tidak harus dilakukan secara serta merta,sim sala bim langsung berubah,kun fayakun langsung jadi.Semua itu memerlukan proses yang sangat panjang.Lakukanlah sebuah perubahan yang sangat essensial,yaitu terlebih dahulu kepada diri kalian sendiri,dan bisa kamu lanjutkan kepada saudara-saudara kita.AlllahuuuuuuAkbaaaaarrrrrrr......................tulisanku
Khusus Ibu Muslimah
Salam Redaksi FKMKI
Etika Menjenguk Orang Sakit
Hilangkanlah kesengsaraan (penyakitnya) wahai Tuhan bagi manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. (Muttafaq'alaih).
Hendaknya mentalkinkan kalimat Syahadat bila ajalnya akan tiba, memejamkan kedua matanya dan mendo`akan-nya. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "Talkinlah orang yang akan meninggal di antara kamu La ilaha illAllah". (HR. Muslim).
Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak membutuhkan ketaatannya.
Memperbanyak zikir kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan beristighfar (minta ampun).
Berserah diri dan tawakkal kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berkeyakinan bahwa kesembuhan itu dari Alloh, dengan tidak melupakan usaha-usaha syar`i untuk kesembuhan-nya, seperti berobat dari penyakitnya.
(Sumber: Kitab “Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari” By : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan)
Sikap Seorang Muslim Terkadap Sumber Hukum Yang Pertama : Al-Qur'an
Perintah, larangan, arahan dan petunjuk Allah harus diterima dengan hati rela. Begitulah keimanan yang menganggap bahwa allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabi dan rasul-Nya. Jika tidak, maka orang muslim itu hendaknya meninjau kembali keimanan yang ada pada dirinya.
Terkandungnya ajaran-ajaran tersebut di dalam Al-Qur'an menunjukkan kepada kita betapa sempurna sumbernya. Kita mesti berjuang dan meluangkan waktu untuk mengkaji ketetapan penisbatan ajaran itu kepadanya., setelah kita yakin betul mengenai ke-mutawatir-an Al-Qur'an yang tidak dimiliki oleh kitab agama sebelumnya. Sesungguhnya Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad saw, yang selalu dijaga di dalam hati manusia, dibaca oleh lidah, tertulis di dalam mushaf, dan yang selalu dibentengi dengan kemuliaan. Allah berfirman :
Tips Imam Syafi'i
1. makan daging
2. memakai haruman
3. rajin mandi
4. memakai pakaian dari kapas
_
Empat perkara melemahkan badan:
1. banyak berkelamin (bersetubuh)
2. selalu cemas
3. banyak minum air ketika makan
4. banyak makan bahan yang masam
_
Empat perkara mempertajam mata:
1. duduk mengadap kiblat
2. bercelak sebelum tidur
3. memandang yang hijau
4. berpakaian bersih
_
Empat perkara merusak mata:
1. memandang najis
2. melihat orang dibunuh
3. melihat kemaluan
4. membelakangi kiblat
_
Empat perkara mempertajam pikiran:
1. tidak banyak berbual kosong
2. rajin bersugi (gosok gigi)
3. bercakap dengan orang soleh
4. bergaul dengan para ulama
_
EMPAT CARA TIDUR
1. TIDUR PARA NABI
Tidur terlentang sambil merenung tentang kejadian langit danbumi.
2. TIDUR PARA ULAMA' AHLI IBADAH
Miring ke sebelah kanan untukmemudahkan terjaga untuk shalat malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG RAKUS
Miring ke sebelah kiri untukmencerna makanan yang terlalu banyak dimakan.
4. TIDUR SYAITAN
Menelungkup/ tiarap seperti tidurnyaahli neraka.
_
disalin dari message Dewintha di Friendster
Siapakah Hasan Al Banna?
Khasiat Kurma, Si Buah Kehidupan
Tanaman kurma (phoenix dactylifera) umumnya tumbuh di daerah gurun pasir. Lingkungan hidupnya sangat panas menyengat, disertai angin gurun yang kering bercampur debu pasir. Sekalipun demikian, akarnya kurang tahan pada kekeringan. Karena itu, secara alami ia tumbuh di sekitar oasis, suatu mata air yang muncul di tengah hamparan padang pasir.
Penduduk Arab menyebutnya nakhla, yang berarti pohon kehidupan. Dinamai demikian, karena seluruh bagian tanamannya bermanfaat. Buah dan pucuknya bisa dimakan, dikeringkan, atau digiling menjadi tepung. Nirah atau getahnya bisa dibuat minuman, sabutnya ditenun, biji kurma pun bisa jadi pakan keledai atau onta. Bagi bangsa Yunani dan Romawi kuno, kurma sering dipakai untuk membumbui hidangan daging.
Meskipun kurma identik dengan Arab, namun Amerika Serikat berhasil mengekspor kurma tahun 1837. Bahkan kurma Amerika Serikat yang terkenal yaitu Californian date berhasil menjadi trendsetter selera pasar kurma dunia.
Jenis kurma terbanyak beredar di dunia adalah “Zahdi”, diperkirakan jumlahnya mencapai 43 % kurma dunia. Jenis ini sehari-hari paling banyak dikonsumsi di Timur Tengah. Bentuknya cenderung bulat, warnanya coklat muda keemasan. Kurang berkualitas, harganya murah. Paling banyak digunakan dalam kuliner.
Islam menyunnahkan kaum muslimin menyantap kurma untuk berbuka puasa. Dalam hadits yang ditulis oleh Al-Bukhari disebutkan juga bahwa barang siapa menyantap 7 butir kurma saat sarapan, niscaya ia akan dijauhkan dari aniaya dan kejahatan sihir sepanjang hari itu.
Selain itu, kurma banyak dipakai sebagai obat berbagai penyakit. Karena kurma bersifat kering dan panas, ia sanggup membangkitkan gairah seksual. Dan, kurma yang diisi dengan biji pinus dipercaya sebagai obat penyubur bagi wanita-wanita yang ingin punya anak.
Secara tradisi, kurma merupakan makanan pokok penduduk kawasan Arab, khususnya Saudi Arabia, Algeria, Maroko, Mesir, Tunisia, Iran, dan Sudan. Namun, menurut hasil survai, penduduk kawasan Arab pemakan kurma terbanyak dan frekuensinya paling sering dalam sehari adalah suku Bedouin di Saudi Arabia.
Prevalensi pengidap kanker dan sakit jantung di antara penduduk suku Bedouin ternyata paling rendah dibandingkan penduduk Arab lainnya. Usut-punya usut, rupanya karena kurma kaya serat kasar tak larut (unsoluble diet fiber), yang mampu mengikat zat karsinogenik pemicu kanker dan membuangnya bersama kotoran. Kadar seratnya 2,1 g %, lebih tinggi dari serat dalam anggur, yang jumlahnya hanya 1,7 g %.
Sebagian besar, yakni 70 – 80 %, kandungan karbohidrat dalam kurma berupa karbohidrat sederhana berbentuk glukosa dan fruktosa, yang disebut gula. Jadi, meskipun kaya serat yang dapat menyerap kelebihan kadar gula darah, kurma kurang baik bagi pengidap kencing manis, karena kadar gulanya sangat tinggi.
Kurma banyak mengandung zat tanin. Karena itu, secara tradisional di Timur Tengah kurma banyak dimanfaatkan sebagai pencegahan maupun pengobatan gangguan sakit perut. Sebagai pengelat (astringen), zat tanin dalam kurma membantu mempercepat penyembuhan diare.
Kurma juga berkhasiat meredakan demam dan mengobati pilek, radang tenggorokan, radang saluran napas, radang hati. Penduduk Arab biasa meminum air sarinya, dengan cara merebus kurma atau menyeduhnya. Bisa juga minum kurma yang dihaluskan dan dibubuhi ½ gelas air masak. Untuk menyembuhkan bengkak, mereka mengolesinya dengan pasta kurma (kurma dihaluskan, lalu dicampur sedikit air). (et/nml)
Minggu, 16 Maret 2008
Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita
sumber:
Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari
Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini |
Rahasia Besi
Garis Edar
Garis Edar
Siapakah Harun Yahya?
Jumat, 14 Maret 2008
Rumus Kecantikan Wanita
Mari kita simak syair indah dibawah ini:
Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada