Begitu besar hak-hak bagi para tetangga kita, sehingga datanglah sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang suci menjelaskan kepada kita akan hak-hak tersebut dengan penjelasan yang sempurna dan rinci.
BATASAN TETANGGA
Ada beberapa pendapat yang memberi batasan terhadap tetangga, diantaranya:
Al Auza'i dan Ibnu Syihab—rahimahumallah—berkata, "Empat puluh rumah dari masing-masing arah."
Sementara ulama yang lain berkata, "Siapa saja yang menempati suatu tempat atau kota, maka dialah tetangga, sebagaimana disebutkan dalam Qur'an Surah Al Ahzab: 60."
Pengertian tetangga mencakup tetangga yang Muslim dan kafir, ahli ibadah dan orang fasik (pelaku kemaksiatan), teman dan musuh, satu bangsa dan lain bangsa, yang dapat memberi manfaat dan sebaliknya, yang rumahnya dekat dan yang agak jauh. Dan masing-masing punya derajat, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya, yang paling tinggi derajatnya adalah tetangga dekat sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa': 36. Para ulama menafsirkan tetangga dekat yaitu tetangga Muslim dan yang masih ada pertalian persaudaraan.
HAK-HAK TETANGGA DAN KEUTAMAANNYA
1. Haramnya Menyakiti Tetangga
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Demi Allah dia tidak beriman." (3x) Ditanyakan kepada Rasulullah, "Siapa dia wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." Dan di dalam riwayat lain disebutkan, "Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." (HR. Ahmad, al Hakim dan Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih dari Anas Radhiyallahu anhu).
2. Wasiat untuk Berbuat Baik kepada para Tetangga
Dari 'Aisyah—radhiyallahu 'anha—beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga, sehingga aku menyangka bahwa dia—tetangga—akan menjadi ahli warisku." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Laknat Allah Azza wa Jalla Bagi Orang yang Menyakiti Tetangganya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata,"Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia mengadu tentang tetangganya, kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda—tiga kali, "Sabar." Kemudian berkata kepadanya untuk yang keempat—atau ketiga, "Lemparkan barang-barangmu di jalan", maka dia pun melaksanakannya. Abu Hurairah berkata, "Maka mulailah orang-orang berkerumun di sekelilingnya dan mereka berkata, "Ada apa denganmu?" Kemudian dia berkata, "Dia disakiti oleh tetangganya", maka mereka pun berkata, "Semoga Allah melaknatnya." Kemudian datanglah tetangganya dan berkata, "Kembalikan barang-barangmu, demi Allah aku tidak akan menyakitimu lagi untuk selamanya." (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).
4. Perintah Memperhatikan Tetangga
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata, "Sesungguhnya kekasihku (Nabi shallallahu alaihi wa sallam) berwasiat kepadaku, "Apabila kamu memasak daging maka banyakkan kuahnya, kemudian tengoklah keluarga tetanggamu lalu berilah mereka darinya dengan cara yang baik." (HR. Muslim)
5. Toleransi dengan Tetangga
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Janganlah seseorang dari kalian melarang tetangganya untuk menyandarkan sebatang kayu pada temboknya." (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Tidak Menyakiti Tetangga Bagian dari Iman
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Sebaik-baik Tetangga
Dari Abdullah bin 'Amr Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Hakim dengan sanad yang shahih).
8. Larangan Menyakiti Tetangga walaupun Hanya Sedikit
Dari 'Abdah ibn Abi Lubabah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Tidak ada kata sedikit dari perbuatan menyakiti tetangga." (HR. Ibnu Abi Syaibah ,Ath-Thabrani dan Abu Nu'aim).
9. Memiliki Tetangga yang Shaleh adalah suatu Keberuntungan
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Empat perkara yang membahagiakan: 1. Isteri yang shalehah, 2. Tempat tinggal yang lapang, 3. Tetangga yang shaleh dan 4. Kendaraan yang baik. Dan empat perkara yang menyengsarakan: 1. Tetangga yang buruk, 2.Isteri yang buruk, 3. Rumah—tempat tinggal—yang sempit, 4. Kendaraan yang buruk." (HR. Ibnu Hibban dan Al Khatib Al Baghdadi dengan sanad yang shahih).
10. Berbuat Baik kepada Tetangga Diantara Ciri Seorang Muslim
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, maka kamu akan menjadi seorang Muslim." (HR. Ibnu Majah, Abu Ya'la dan Abu Nu'aim).
11. Dosa Berlipat ganda bagi Orang yang Berzina dengan Isteri Tetangganya dan Mencuri Milik Tetangga
Dari Abu Dzabyah Al-Kala'i, dia berkata, "Aku mendengar Al Miqdad ibn Al Aswad berbicara, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepada sahabat tentang zina, mereka menjawab, "Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, kemudian beliau bersabda, "Seseorang yang berzina dengan sepuluh wanita masih lebih ringan daripada seseorang yang berzina dengan isteri tetangganya." Berkata—Abu Miqdad, "Dan bertanya kepada mereka tentang pencurian, mereka menjawab, "Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Kemudian beliau bersabda, "Seseorang yang mencuri dari sepuluh rumah masih lebih ringan daripada mencuri dari rumah tetangganya." (HR. Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad).
12. Jangan Membiarkan Tetangga Kelaparan
Dari Abdullah bin Musawir berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah orang yang beriman, orang yang dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya berada di sisinya dalam keadaan kelaparan." (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).
Di dalam hadits ini ada petunjuk yang begitu gamblang bahwasanya diharamkan bagi seorang yang memiliki kelebihan dan kekayaan lalu membiarkan tetangganya dalam keadaan kelaparan. Dan wajib baginya untuk memberikan sesuatu yang dapat menghilangkan rasa lapar mereka. Begitu pula wajib memberikan pakaian kepada tetangga apabila mereka tidak memiliki pakaian, dan kebutuhan mendesak lainnya yang tetangga tidak memilikinya.
13. Tidak Beriman Secara Sempurna Orang yang Tidak Mencintai Tetangganya
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda, "Demi (Allah) yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga mencintai tetangganya atau saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Muslim).
14. Wasiat bagi para Wanita agar Tidak Meremehkan Hadiah bagi para Tetangganya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu beliau berkata,"Adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Wahai kaum wanita Muslimat! Janganlah seseorang meremehkan memberi hadiah bagi tetangganya walaupun hanya berupa kuku kambing." (HR. Bukhari dan Muslim).
15. Makin Dekat Jarak Rumah Tetangga Kita maka haknya makin Besar pula
Dari Aisyah—radhiyallahu 'anha—beliau berkata, "Aku berkata, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku punya dua tetangga, maka mana yang harus aku lebih dahulukan?" (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) bersabda, "Yang lebih dekat pintunya." (HR. Bukhari)
16. Berlindung kepada Allah dari Tetangga yang Buruk
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jelek di tempat tinggalku, karena sesungguhnya tetangga Baduwi senantiasa berpindah-pindah." (Dikeluarkan oleh Al Ghazzi dalam At-Tuhfah An-Nadiyah Syarh Al-Lamiyah Al-Wardiyah, hadits shahih).
17. Cekcok / Permusuhan antar Tetangga
Dari 'Uqbah bin 'Amr Radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda,"Permusuhan pertama kali yang diadili pada hari kiamat adalah perselisihan antara dua tetangga." (HR. Ath-Thabrani dan Ahmad dengan sanad yang shahih).
18. Menyakiti Tetangga Penyebab Masuknya ke dalam Neraka
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, "Seseorang berkata, "Ya, Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah memperbanyak shalatnya, sedekahnya dan puasanya, akan tetapi dia menyakiti tetangganya dengan lidahnya." Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dia di dalam Neraka." Orang itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah digunjingkan karena sedikit puasanya dan shalatnya, dan dia bersedekah dengan Al-Atswar (jenis makanan dari keju), namun tidak menyakiti tetangganya." Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dia di dalam Surga." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dan Hakim dengan sanad yang shahih).
19. Anjuran Bersabar atas Perkataan Tetangga yang Buruk
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tiga golongan yang Allah mencintai mereka…(diantaranya) seseorang yang memiliki tetangga, dia disakiti oleh tetangganya kemudian dia bersabar atas gangguan tersebut sampai keduanya dipisahkan oleh kematian atau pindah tempat." (HR. Ahmad).
20. Persaksian para Tetangga
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu berkata, "Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Bagaimana caranya aku bisa mengetahui, apakah aku ini baik atau buruk? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kamu mendengar tetanggamu berkata, "Kamu telah berbuat baik", berarti kamu baik. Dan Apabila kamu mendengar mereka berkata, "Kamu telah berbuat buruk", berarti kamu buruk." HR. Ahmad dan Baghawi dengan sanad yang shahih).Semoga dalil-dalil ini menjadi penerang bagi kita bagaimana sikap yang sepantasnya kita miliki dalam hal bertetangga sehingga kita dapat merasakan indah bertetangga.
Wallahul Muwaffiq
sumber: http://www.wahdah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar